Persoalan tunawisma menjadi salah satu masalah yang membutuhkan perhatian lebih bagi Inggris. Untungnya, warga Inggris tidak lantas membiarkan pemerintah menangani persoalan tersebut sendiri. Salah satunya adalah QED Estates Ltd., perusahaan developer properti yang juga turut memberikan sumbangsihnya dalam menekan angka tunawisma. Yakni, dengan menyediakan fasilitas rumah unik dan terjangkau yang terbuat dari Kontainer.
QED Estates, bersama Brighton Housing Trust sebagai partner kerja, membangun pemukiman unik yang dibangun di Richardsons Yard, Brighton. Pemukiman ini tidak memanfaatkan batu bata sebagai bahan dasar bangunannya, melainkan kontainer yang terbuat dari baja. Kontainer sejumlah 36 unit disusun sedemikian rupa juga didekorasi seapik mungkin sehingga menjadi rumah layak huni. Setiap kontainer memiliki luas 25 meter persegi dengan kelengkapan kamar tidur, dapur, bahkan kamar mandi.
![]() |
| Tampak dalam Kontainer, Kamar Tidur dan Kamar Mandi(Dok. James Farell) |
![]() |
| Tampak dalam Kontainer, Dapur dan Beranda (Dok. James Farell) |
Meski telah berjalan hampir setahun lamanya, bukan berarti proyek ini bebas hambatan. Dalam survey independen yang dilakukan oleh Juliet Amuruso dari Universitas Sussex pada penghuni pemukiman, lebih dari separuh penghuni mengeluhkan biaya tambahan yang diperlukan untuk menghadapi kondisi musim dingin. Kontainer tersebut rupanya belum dipersiapkan dengan perlengkapan yang memadai untuk menjaga kehangatan ruangan. Persoalan lain juga datang dari adanya kritik tajam terhadap manajemen proyek yang kurang 'dermawan' dan soal keamanan lingkungan yang masih kurang diperhatikan. Agaknya, QED Estates perlu segera membenahi kekurangan yang ada sebelum memutuskan membuka area pemukiman serupa selanjutnya.
Terlepas dari adanya permasalahan musim dingin dan manajemen proyek, ide untuk membangun pemukiman atau sekedar ruko dari kontainer tetaplah menarik. Mungkinkah ide ini diterapkan di Indonesia?



Comments
Post a Comment