Akses internet menjadi hal yang penting di era informasi kini. Sayangnya, masih terdapat dua pertiga populasi dunia yang belum dapat menikmati akses internet. Google membawa gebrakan inovasi agar akses internet dapat diakses oleh semua orang tanpa terkecuali.
Namun, Google tidak memberikan ide yang mainstream. Google menggunakan cara yang unik dan gila untuk memberikan akses internet di seluruh muka bumi. Bukan dengan membangun tower ataupun menebar kabel tapi dengan menerbangkan balon dengan perangkat internet!
![]() |
| Gambaran Proyek: Garis besar penerapan Proyek Loon Google.(Dok. Google Loon) |
Awal proyek, yang dinamakan Proyek Loon(loon, kata benda yang berarti gila -red), tim menemui banyak kendala teknis. Salah satunya adalah pemilihan bahan yang tahan dengan perubahan cuaca ekstrim, tingkat radiasi UV dan perubahan temperatur yang bahkan dapat mencapai -80 celcius.
Cliff L. Biffle mengkisahkan bahwa purwarupa pertama Proyek Loon sangatlah sederhana, hanya bermodalkan hasil belanja dari toko elektronik lokal juga melalui internet. Modem, kabel, komputer, dan balon direkat dengan isolasi! "Mirip kantong sampah terbang," tambahnya dalam video Bagaimana Proyek Loon Bermula.
![]() |
| Desain Balon: Balon dengan ketahanan tinggi pada lingkungan yang ekstrim. (Dok. Google Loon) |
Setelah beberapa kali menerbangkan purwarupa, akhirnya tim Proyek Loon menggunakan balon berbahan plastik polietilena dengan dimensi total 15m x 15m x 12m. Balon ini menggunakan sel surya monokristalin, yang memiliki efisiensi hingga 25%, sebagai sumber tenaga utama. Pada kondisi ideal, balon dapat beroperasi hingga 100 hari.
Tim Proyek Loon menerbangkan balon pada ketinggian 20-25km, lebih tinggi dari area terbang pesawat(10km). Lapisan-lapisan angin yang ada pada stratosfer dimanfaatkan balon untuk berpindah dari satu ke tempat lainnya dengan mengunakan algoritma tertentu. Balon dipersenjatai dengan LTE yang beroperasi pada 5,8 GHz.
![]() |
| Manfaatkan Angin: Berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan bantuan lapisan angin. (Dok. Google Loon) |
Juni 2013 lalu, Proyek Loon melalukan percobaan dengan menerbangkan 30 balon di Canterbury, New Zealand. Juni 2014, percobaan dilakukan kembali dengan menerbangkan balon dari Brazil. Proyek Loon menargetkan di tahun 2015 balon-balon yang diterbangkan mampu terangkai, terhubung dan melingkari bumi secara melintang, melintasi Australia, Amerika Selatan dan Afrika Selatan.
![]() |
| Target 2015: Membentuk jaringan balon yang melingkari bumi secara melintang. (Dok. Google Loon) |
Tim Proyek Loon memberikan informasi yang lebih lengkap melalui laman Loon for All - Project Loon. Tim Project Loon juga bersedia menjawab pertanyaan berkenaan dengan proyek tersebut. Syaratnya cukup ajukan pertanyaan melalui laman Google+ Proyek Loon dan akhiri dengan #AskAway.
Mungkin ide yang sama dapat diterapkan di Indonesia?




ini blog barumu tah Gar?
ReplyDeleteIya mas, ini rintisan yang sudah lama tertunda :)
Deletepantesan, style tulisannya kamu banget :D
Deletehaha kelihatan ya stylenya :D
Delete